analisis biaya eksplisit dan implisit



1.    Biaya eksplisit (explicit cost)
Berarti pengeluaran aktual perusahaan untuk mempekerjakan tenaga kerja, menyewa atau membeli input yang dibutuhkan dalam produksi. Termasuk didalamnya adalah upah tenaga kerja, harga sewa modal, perlengkapan, gedung, dan harga pembelian bahan mentah serta barang setengah jadi.

2.    Biaya implisit (implicit cost)
Berarti nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dalam aktivitas produksinya sendiri. Meskipun perusahaan tidak mengeluarkan sejumlah biaya aktual tertentu dalam menggunakan input tersebut, input-input itu tidaklah gratis, karena perusahaan dapat menjual atau menyewakan input yang dimiliki kepada perusahaan lain. Jumlah input yang dimiliki yang dapat perusahaan jual atau sewakan kepada perusahaan lain mencerminkan biaya produksi perusahaan yang memiliki dari menggunakan input-input tersebut. Biaya implisit meliputi gaji tertinggi yang dapat diperoleh oleh si pengusaha apabila bekerja di tempat alternatif terbaiknya (misalkan mengelola perusahaan lain), dan pendapatan tertinggi yang dapat diperoleh perusahaan dari menginvestasikan modalnya dalam alternatif lain yang paling mcnguntungkan atau menyewakan tanah dan bangunan yang dimiliki kepada penawar tertinggi (dibandingkan dengan menggunakan sendiri).
Untuk biaya eksplisit maupun implisit, perusahaan harus dipertimbangkan dalam mengukur biaya produksi diantaranya :
1.      Memasukkan biaya alternatif atau biaya uportunitas (alternative or opportunity cost) seluruh input baik yang dimiliki atau dibeli perusahaan, alasannya bahwa perusahaan tidak menahan input yang disewa jika input tersebut dibayar dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dibayar oleh perusahaan lain.
2.      Biaya ekonomis (economic cost) seperti ini harus dibedakan dari biaya akuntansi (accounting cost), yang hanya mengacu pada pengeluaran aktual perusahaan atau biaya eksplisit, yang digunakan untuk membeli atau menyewa input. Biaya akuntansi atau biaya historis penting untuk laporan keuangan perusahaan dan untuk pajak. Bagi tujuan pengambilan keputusan manajerial (yang merupakan perhatian utama), biaya ekonomis atau biaya oportunitas adalah konsep biaya relevan (relevant cost) yang harus digunakan.
3.      Dalam mendiskusikan biaya produksi, kita juga harus membedakan antara biaya marginal dan biaya tambahan. Biaya marginal berarti perubahan biaya total untuk satu unit perubahan output. Sebagai contoh, jika biaya total adalah $140 untuk memproduksi 10 unit output dan $150 untuk memproduksi 11 unit output, biaya marginal dari unit ke-11 adalah $10.
4.      Biaya tambahan (incremental cost) di sisi lain, konsep yang lebih luas yang merujuk pada perubahan biaya total dari implementasi keputusan manajerial tertentu, seperti memperkenalkan produk baru, melakukan kampanye iklan, atau memproduksi sendiri komponen yang dibeli sebelumnya.

1.    ESTIMASI BIAYA
Estimasi biaya adalah memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada suatu informasi yang tersedia saat itu.

Dalam estimasi biaya diperlukan analisis jangka pendek dan jangka panjang
1.      Analisis Jangka Pendek
Yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambahkan jumlahnya, dengan membedakan antara biaya tetap total (total fixed cost/TFC) dengan biaya variabel total (total variable cost/TVC), biaya total (total cost/TC), biaya tetap rata-rata perunit ( average fixed cost), biaya variabel rata-rata perunit (average variable cost), dan biaya total rata-rata (average total cost) serta biaya marginal (marginal cost).
a.      Biaya tetap total (total fixed cost/TFC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap.
Contoh : biaya tetap total PT. Omega Audio adalah pembelian gudang, dan work shop, mobil box (untuk pengiriman barang), pajak kepemilikan.

b.      Biaya variabel total (total variable costTVC)
Yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor produksi yang bersifat variabel.
Contoh : biaya tenaga kerja, pembelian barang, bahan bakar, pajak bea masuk, dan sebagainya.

c.       Biaya total (total cost/TC)
Keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
Dengan rumus :  TC = TFC + TVC
d.      Biaya tetap rata-rata (average fixed cost/AFC)
Yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output.
Dengan rumus :   
Q = jumlah output yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah biaya tetap total tertentu.
e.       Biaya variabel rata-rata (average variable cost/AVC)
Biaya variabel yang dibebankan kepada setiap unit output.
Dengan rumus : 
f.       Biaya total rata-rata (average total cost/ATC)
Yaitu biaya tetap rata-rata yang ditambahkan dengan biaya variabel rata-rata.
Dengan rumus : AFC + AVC
g.      Biaya marginal (marginal cost/MC)
Kenaikan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai akibat kenaikan satu output, atau perubahan biaya total atau biaya variabel total akibat perubahan dalam jumlah output perunit.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EKONOMETRIKA

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)